Monday, November 22, 2010

Rahasia Dibalik Otak Manusia


Otak
manusia benar-
benar
mengagumkan.
Otak seorang yang
normal dan sehat
memiliki sekitar 200
miliar sel saraf,
yang terhubung
satu sama lain
melalui ratusan
triliun sinaps
(penghubung satu
neuron dan neuron
berikutnya). Sinaps
berfungsi seperti
mikroprosesor, dan
10.000 di antaranya
bertugas
menghubungkan
satu neuron ke sel
saraf lainnya.
Pada kulit otak saja,
Anda bisa
menemukan kurang
lebih 125 triliun
sinaps, jumlah ini
setara dengan
jumlah yang ada di
1.500 galaksi Bima
Sakti. Sangat
mengagumkan.
Sinaps itu sangat
kecil. Diameternya
kurang dari
seperseribu
milimeter.
Saking mungilnya,
hingga saat ini,
belum ada
penelitian yang
mampu mengetahui
secara jelas apa
fungsinya dan apa
yang mereka
lakukan sehari-hari.
Jumlahnya
berbeda-beda dari
waktu ke waktu.
Bisa bertambah dan
berkurang. Dan, itu
masih terus terjadi
selama hidup.
Mereka adalah
peneliti dari
Stanford University
School of Medicine,
yang telah
menghabiskan
waktunya beberapa
tahun terakhir
untuk membuat
model rekayasa
pencitraan baru
tentang otak, yang
disebutnya
tomografi array
(array tomography).
Disebut demikian
karena model
pencitraan kali ini
terhubung dengan
software baru yang
dapat memilah-
milah gambar
seolah-olah terlihat
seperti tiga dimensi.
Tak cuma itu,
gambar hasil
pencitraan oleh
software tersebut
juga bisa diputar,
ditembus, bahkan
dinavigasikan
secara bebas.
Untuk menguji
model mereka, tim
tidak langsung
mengambil sampel
manusia, melainkan
tikus. Tikus dipilih
karena otaknya
secara biologis
memiliki neuron
lebih besar dan
tampak dari kulit
otak. Cahayanya
kuning-hijau.
Dengan adanya
cahaya ini, peneliti
jadi mampu melihat
sinaps dengan latar
belakang neuron.
Pada penelitiannya
terhadap manusia,
mereka
menemukan bahwa
otak manusia
ternyata jauh lebih
kompleks dari apa
yang mereka
bayangkan
sebelumnya,
bahkan sampai ke
titik di luar dugaan.
"Satu sinaps seperti
sebuah
mikroprosesor,
lengkap dengan
media penyimpanan
dan elemen untuk
memproses
informasi, bukan
sekadar tombol on
dan off," kata
Stephen Smith,
profesor fisiologi
molekuler dan
seluler yang juga
punya andil besar
pada penelitian
tersebut.
"Satu sinaps bisa
menampung 1.000
tombol skala
molekuler. Itu baru
satu sinaps. Bisa
dibayangkan, satu
otak manusia
memiliki berapa
tombol. Bisa
melebihi seluruh
tombol komputer,
router dan koneksi
seluruh Internet
yang ada di bumi,"
jelas Smith, yang
dikutip VIVAnews
dari Cnet, Minggu 21
November 2010.
Pada video
berdurasi empat
menit di bawah ini
Anda akan dibawa
mengeksplorasi
kulit luar otak tikus
melalui enam layer
dan subkortikal
putih ke arah ke
striatum dengan
sajian 3D.

No comments:

Post a Comment