Sunday, November 21, 2010

Lem Bakteri Solusi Daerah Rawan Gempa



Ilmuwan
mengembangkan lem yang terbuat
dari bakteri genetis.
Materi perekat ini mampu
menyatukan beton yang berlubang
sekaligus
memperkuat.
Mikroba hasil
rekayasa genetik
tersebut diprogram
untuk masuk ke
dalam retak halus beton. Selanjutnya,
di bagian bawah
beton, mikroba ini menghasilkan
campuran karbonat
kalsium dan lem
yang tercampur
menjadi satu
sehingga bangunan
tampak bersatu
kembali.
Bateri yang dikenal dengan nama
BacillaFilla ini akan mengeras dan memiliki kekuatan yang sama dengan beton di sekitarnya.
Ilmuwan Inggris
juga merancang
perekat itu untuk bertahan lebih lama.
Sekitar lima persen dari seluruh emisi karbon dioksida berasal dari produksi beton sehingga menjadi penyumbang utama terhadap
pemanasan global, kata salah satu peneliti Dr. Jennifer Hallinan.
Menemukan cara untuk
menggabungkan
kembali struktur
yang telah ada
dapat mengurangi
dampak lingkungan
dengan tidak
memproduksi beton tambahan.
Materi perekat dari
bakteri ini, seperti dikutip dari DailyMail, sangat berguna bagi wilayah rawan gempa di mana bangunan sering rusak. Apalagi, saat ini belum ada cara yang mudah untuk
memperbaiki
retakan dan
memperkuat
struktur batuan.
Bakteri yang
digunakan oleh para peneliti disebut
Bacillus subtilis
yang sering
ditemukan di dalam tanah. Spora
BacillaFilla hanya
berkembang ketika melakukan kontak dengan beton. Ini
dipicu oleh pH
(asam) yang sangat spesifik dari bahan.
tiga jenis sel yang utama di bakteri ini adalah sel yang
memproduksi
kristal kalsium
karbonat, sel-sel
yang bertindak
sebagai penguat
serat dan sel yang
menghasilkan lem yang bertindak
sebagai agen
pengikat dan
pengisi lubang pada beton.
Lem mikroba
tersebut dirancang oleh mahasiswa di Newcastle
University sebagai bagian dari sebuah kompetisi ilmiah
internasional di
Amerika Serikat.
[dailymail]

No comments:

Post a Comment