Saturday, November 27, 2010

Ditemukan 'Gen' perpanjang umur manusia




Sejumlah ilmuwan
dari Amerika
Serikat mengklaim telah menemukan
gen yang
'bertanggung
jawab' pada umur panjang manusia.
Akurasi penemuan
ini mencapai 77
persen.
Dikutip dari laman
The Telegraph 1
Juli 2010, tim
peneliti asal Boston
University
melakukan
penelitian
terhadap seribu
orang lebih yang
berumur 100 tahun dan
membandingkan
dengan populasi
umum.
Hasilnya, peneliti
menemukan
kesamaan DNA
pada orang-orang
yang bisa hidup
panjang. Terlepas
dari kondisi
lingkungan dan
sejarah kesehatan
seseorang, gen ini mampu bekerja secara kompleks untuk memberikan
usia panjang.
Peneliti yang
dikepalai Professor Paola Sebastiani
lalu menamai
model unik
genetika termasuk
150 variannya
dengan sebutan
single nucleotide
polymorphisms
(SNPs).
Peneliti pun menilai bahwa penemuan ini bisa digunakan
generasi muda
melalui proses
treatment dan
pencegahan dari
ancaman penyakit.
Gen ini
memungkinkan
hidup sampai 100
tahun terlepas dari apapun gaya hidup yang anda pilih. Berdasarkan
hipotesa bahwa
orang yang sudah tua membawa
varian gen
tertentu ini, tim
peneliti terus
mengembangkan studi kepada
manusia lanjut
usia.
Penyakit tua yang kerap menyerang
para kakek dan
nenek ternyata
'tertunda' bagi
mereka yang
memiliki varian ini.
Kesimpulannya,
150 varian gen ini
juga bisa
digunakan untuk
memprediksi
apakah seseorang
bisa berumur
sampai 90 atau
bahkan lebih tua-dengan tingkat akurasi cukup tinggi. Selain itu, tim juga menganalisa 19
kelompok genetik lainnya yang diduga menjadi
'karakter' 90
persen studi
mengenai umur
panjang.
Menurut mereka, perbedaan tanda genetik ini
biasanya
berkorelasi dengan penyakit tua seperti dementia
dan hipertensi. Ini pun bisa
membantu
pengungkapan
apakah seseorang
masuk kelompok
umur sangat sehat.
Penemuan ini bisa membantu
pencegahan
penyakit yang
menyerang di usia senja termasuk
menurunnya
kemampuan tubuh.
Meski demikian,
Profesor
Sebastiani
menambahkan
"Prediksi ini belum sempurna. Meski ini akan
menyumbang
kepada
pengetahuan
varian gen
manusia, namun
penelitian korelasi
manusia dan
lingkungan
hidupnya masih
minim. Misalnya,
gaya hidup yang
sangat penting
kontribusinya agar manusia panjang
umur."
Hasil penelitian ini dirilis di Journal Science.
(vivanews)

No comments:

Post a Comment