Tuesday, November 2, 2010

Benarkah Colombus penyebar Sifilis?

Beberapa tahun
yang lalu, para
ilmuwan
mengajukan
sebuah pendapat bahwa Colombus-lah yang menyebarkan
sifilis ke Eropa.
Mereka
menganggap
demikian sebab
sifilis yang
disebabkan oleh
mikroorganisme
bernama
Trypanosoma
palidum itu
merebak ke
Eropa tepat
setelah Colombus
kembali dari
perjalanannya ke Amerika Selatan.
Apakah benar
pendapat itu?
Beberapa
ilmuwan baru-
baru ini
melakukan
penelitian untuk
mengetahui
kebenarannya.
Mereka
mengumpulkan
tulang-tulang
yang digali di
pemakaman dan
akhirnya
mendapatkan
tujuh tengkorak
manusia yang
menderita
penyakit tersebut semasa hidupnya.
Kemudian,
mereka
melakukan
analisis
radiokarbon
untuk mengetahui umur tengkorak
tersebut.
Setelah penelitian
selesai, Brian
Connell, peneliti
sekaligus ahli
tulang dari
Museum London,
mengungkapkan,"Kami percaya
bahwa Colombus
tidak berkaitan
dengan
kemunculan
penyakit tersebut di Eropa." Ia juga
mengungkapkan
bahwa semua
tulang tersebut
berasal dari masa sebelum
Colombus. Dua
dari tulang yang
ditemukan
berasal dari
rentang waktu
1200-1250 dan
lima lainnya
berasal dari
rentang waktu
1250-1400.
Menurutnya,
mungki n hanya
sebuah kebetulan
ketika sifilis
terjadi setelah
Colombus
kembali dari
perjalanannya.
Selain itu,
sebenarnya
negara-negara
Eropa saling
menyalahkan
dalam kasus
penyakit
tersebut. Hal itu
bisa dilihat dari
namanya. "Orang
Inggris menamakan
sifilis cacar
Perancis, orang
Belanda
menamakannya
cacar Spanyol,
sementara orang Tahiti
menganggapya
penyakit dari
Inggris," ujarnya.
Ia juga mengatakan,
tidak adil untuk
saling
mempersalahkan dalam masalah
ini, apalagi
menganggap
bahwa penyakit
itu adalah
penyakit orang
Amerika yang
dibawa oleh
Colombus.
Pasalnya, tak ada bukti apa pun tentang asal
penyakit itu.

No comments:

Post a Comment