Tuesday, July 27, 2010

MUKJIZAT ilmiah Hadist Nabi.




INILAH.COM, Jakarta
-

"Sesungguhnya di
bawah laut ada api
dan di bawah api
ada laut."
Empat belas abad
silam, Rasulullah
menyampaikan
hadis itu ketika
bertutur tentang
perjalanan
mengarungi lautan
untuk
melaksanakan
ibadah haji, umrah,
dan jihad di jalan
Allah.
Sepanjang
hidupnya, Rasulullah
tidak pernah
mengarungi lautan,
apalagi
menyelaminya.
Kelak, para ahli
hadis mengatakan
bahwa hadis itu
bermakna
metaforis yang
menunjukkan
dahsyatnya hari
kiamat.
Ada pula yang
menafsirkannya
sebagai gambaran
peristiwa yang
akan terjadi di
akhirat. Namun,
berabad-abad
kemudian, makna
hadis itu menjadi
benar-benar harfiah
"di bawah laut ada
api dan di bawah
api ada laut."
Itulah fakta ilmiah
yang ditemukan
para ahli geologi
dan oceanologi.
Jauh di dasar
samudra terdapat
kawah-kawah
vulkanik yang aktif
menyemburkan
lahar dengan panas
melebihi 1.000
derajat celcius.
Api yang sangat
panas itu tidak
menguapkan air
laut dan air laut
tidak memadamkan
api itu. Dan di
bawah cairan
magma (molten
rock) itu terdapat
cadangan air yang
sangat besar,
bahkan lebih besar
daripada air yang
ada di daratan.
Itulah salah satu
bentuk mukjizat
ilmiah yang
terkandung dalam
hadis Nabi saw.
Rahasia dan hikmah
agung yang
terdapat dalam
hadis-hadis Nabi
belum lagi
tersingkap
semuanya.
Empat belas abad
yang lampau, ketika
kebanyakan
manusia diliputi
kebodohan dan
keterbelakangan,
Rasulullah
Muhammad saw.
telah
menyampaikan
fakta-fakta ilmiah
yang kebenarannya
baru tersingkapkan
di era kemajuan
sains dan teknologi.
Dengan sangat
cermat dan mudah
dimengerti, buku ini
menjelaskan
berbagai rahasia
ilmiah yang
terdapat dalam
sabda-sabda
Rasulullah,
termasuk tentang
penciptaan
semesta,
penciptaan
manusia, makanan
dan minuman yang
layak dikonsumsi,
dan obat-obatan
yang sangat ampuh
menyembuhkan
ragam penyakit;
tentang perilaku,
kematian dan
kebangkitan.
Bersiaplah untuk
kian beriman dan
kian berwawasan
dengan karya
ulama sekaligus
saintis kenamaan di
zaman kita ini.

Judul Buku:
Buku
Induk Mukjizat
Ilmiah Hadis Nabi

Penulis:Prof. Dr.
Zaghlul Raghib al-Najjar

No comments:

Post a Comment