Kuil Itsukushima (厳
島神社 Itsukushima
jinja?) adalah kuil
Shinto di Pulau
Itsukushima (Pulau
Miyajima),
Hatsukaichi,
Prefektur Hiroshima,
Jepang. Didirikan
lebih dari 1.400
tahun yang lalu, kuil
Itsukushima
merupakan salah
satu situs
peninggalan budaya yang terdaftar sejak
tahun 1996.
Beberapa bangunan
yang berada di
kompleks kuil
Itsukushima dan
benda-benda pusaka
yang dimiliki kuil
Itsukushima
termasuk di
antaranya sutra
Heike Nōkyō didaftar
sebagai Pusaka
Nasional Jepang.
Sutra Heike Nōkyō
milik kuil
Itsukushima
merupakan hadiah
dari klan Taira pada
tahun 1164.
Pada zaman dulu,
Pulau Itsukushima
adalah pulau suci
yang tidak boleh
dimasuki sembarang
orang. Oleh karena
itu, bangunan kuil
didirikan di Teluk
Itsukushima dengan
menyerupai sebuah
bangunan dermaga.
Bangunan torii
berwarna oranye
menyala yang
terlihat bagaikan
mengambang di
tengah laut
merupakan ciri khas
kuil Itsukushima. Kuil
ini termasuk salah
satu tujuan
pariwisata yang
paling populer di
Jepang. Torii terlihat
mengambang di
tengah laut ketika
air pasang, tapi bisa
dicapai dengan
berjalan kaki ketika
air surut.
Pada saat air laut
sedang surut, pantai
di sekitar bangunan
torii merupakan
tempat populer
untuk memunguti
kerang yang bisa
dimakan. Pada
malam hari,
bangunan kuil dan
torii bermandikan
cahaya dari lampu-
lampu sorot yang
dipasang di sekitar
pantai.
Pemandangan
bangunan torii
dengan latar
belakang Gunung
Misen merupakan
salah satu dari Tiga
Pemandangan
Terindah di Jepang
bersama-sama
dengan jalur pasir
pantai di
Amanohashidate dan
pemandangan Teluk
Matsushima.
Di dalam kompleks
kuil juga terdapat
panggung pentas
noh.
Sejarah
Kuil pertama kali
dibangun pada abad
ke-6, sedangkan
bangunan kuil
seperti yang terlihat
sekarang sudah ada
sejak tahun 1168.
Kuil pertama kali
dibangun dengan
dana pembangunan
dari pemimpin militer
Jepang yang
bernama Taira no
Kiyomori. Kuil
Itsukushima
kemudian dijadikan
tempat pemujaan
oleh klan Heike.
Kuil Itsukushima
terus mengalami
berkali-kali
perbaikan sejak
akhir zaman Heian,
sedangkan
pemugaran secara
besar-besaran
pernah dilakukan
oleh Mōri Motonari
setelah
menaklukkan Sue
Harukata dalam
Pertempuran
Itsukushima di tahun
1555.
Pada zaman dulu,
pulau Itsukushima
merupakan pulau
terlarang bagi orang
biasa. Kuil dibangun
di atas pantai di
teluk pulau
Itsukushima agar
orang biasa yang
tidak boleh
menginjakkan kaki di
pulau bisa datang.
Menurut catatan
sejarah, orang biasa
yang ingin berdoa
harus datang ke
pulau dengan perahu
dan memasuki kuil
dari pintu gerbang
berupa bangunan
Torii.
Bangunan Torii di kuil
Itsukushima telah
ada sejak tahun
1168, tapi Torii yang
ada sekarang
merupakan
bangunan tahun
1875. Torii disangga
empat tiang
penopang agar
berdiri stabil di atas
pasir pantai. Seluruh
konstruksi Torii
berada di atas tanah,
tanpa fondasi atau
bagian yang
dibenamkan ke
dalam tanah. Torii
dapat berdiri tegak
hanya dengan
mengandalkan bobot
bangunan yang
berketinggian 16
meter.
Kuil Itsukushima
dianggap perlu
dijaga kemurniannya
sehingga kuil tidak
menerima
pencatatan
kematian dan
perkawinan hingga
tahun 1878.
Pemakaman
merupakan
perbuatan terlarang
di pulau Itsukushima.
Kerusakan akibat
angin topan
Kuil Itsukushima
sering sekali
mengalami
kerusakan karena
angin topan, tapi
setiap kali rusak
selalu diperbaiki
hingga kembali indah
seperti semula.
1991: Panggung
Noh roboh akibat
angin topan
1999: Jinja dan
shaden rusak
berat
5 September
2004 : Bagian
bangunan yang
bernama
sagakubō dan
bagian atap roboh
sehingga kuil
pernah ditutup
untuk sementara.
Transportasi
Kuil Itsukushima
dapat dicapai
dengan kapal feri
milik jaringan
kereta JR atau
Hiroden dalam
waktu 10 menit.
Stasiun JR
Miyajimaguchi
dan stasiun
Hiroden
Miyajimaguchi
yang merupakan
stasiun terdekat
dari terminal feri
dapat dicapai
dalam waktu
25-45 menit dari
dalam kota
Hiroshima.
Kapal wisata
yang berangkat
dari sungai dekat
Monumen
Perdamaian
Hiroshima
(Genbaku Dome)
menghubungkan
pusat kota
Hiroshima dan
pulau Itsukushima
dalam waktu 45
menit.
Terminal feri
dapat dicapai
sekitar 30 menit
dengan mobil dari
kota Hiroshima.
No comments:
Post a Comment