Monday, December 6, 2010

Ubah Tinja jadi Energi di Luar Angkasa




Satelit pertama
milik
Perserikatan
Bangsa-bangsa
(PBB), bagian dari
UNESCOSat
Project yang
berbiaya 5 juta
dollar AS, akan
diluncurkan tahun depan.
Peluncuran satelit
ini bertujuan
untuk membantu
proses
pendidikan,
meningkatkan
minat pada sains,
dan
meningkatkan
kerja sama global.
Kini, satelit itu
memiliki tujuan
tambahan. Satelit itu akan
digunakan untuk
melihat
kemungkinan
bakteri bisa hidup dan melakukan
metabolisme di
luar angkasa.
Muaranya adalah
kemungkinan
bahwa bakteri
bisa
dimanfaatkan
untuk mengubah
kotoran para
astronot menjadi
sumber bahan
bakar di luar
angkasa.
"Ini hal yang
sangat potensial.
Kita bisa
mengambil
sampah dan
menggunakannya
untuk
membangkitkan
listrik dalam misi
ke luar angkasa,"
kata Donald Platt, Direktur Program
Space Science
dari Florida
Institute of
Technology, yang menjadi ketua misi ini.
Untuk
melakukannya,
para peneliti
melengkapi
satelit tersebut
dengan tempat
tes, saluran
pencampur, dan
pompa solenoide.
Selain itu, akan
disertakan juga
bakteri
anaerobik,
sejenis bakteri
yang tidak
memerlukan
oksigen dalam
melakukan
metabolisme.
Bakteri yang
akan digunakan
adalah
Shewanella MR-1.
Bakteri tersebut
diketahui mampu
mengubah
kotoran menjadi
bahan bakar
hidrogen, bahan
yang bisa
digunakan
sebagai bahan
bakar pesawat
luar angkasa.
Para peneliti ingin
melihat dahulu
efek tekanan dan gravitasi
terhadap siklus
hidup bakteri itu.
Para ilmuwan
telah
menemukan cara
mengubah urine
menjadi air
minum untuk
konsumsi selama
di stasiun luar
angkasa.
Mampukah
mereka
memproduksi
bahan bakar dari
tinja untuk
kebutuhan energi di luar angkasa?

No comments:

Post a Comment