Saturday, November 27, 2010

Konsep Blunder terbesar Einstein ternyata benar



Pada 1917, Albert Einstein
memasukkan
konstanta
kosmologi dalam
teori relativitasnya.
Konstanta itu untuk memaksa
persamaan untuk
memprediksi alam semesta, agar sesuai dengan
pemikiran
fisikawan saat itu.
Ketika menjadi jelas bahwa alam
semesta tidak
benar-benar statis tetapi meluas,
Einstein
meninggalkan
konstanta itu, dan menyebutnya
sebagai kesalahan
terbesar dalam
hidupnya.
Namun sekarang
para ilmuwan
memperbarui
kembali konstanta
kosmologi Einstein itu, yang
dilambangkan
dengan huruf
Yunani lambda.
Konstanta itu untuk
menjelaskan
kekuatan misterius yang disebut energi gelap yang menangkal
gravitasi dan
menyebabkan alam semesta
berkembang sangat cepat.
Sebuah studi baru
mengkonfirmasi
bahwa konstanta
kosmologis itu
adalah yang paling cocok untuk energi gelap, dan
menawarkan
estimasi paling
tepat dan akurat
menyangkut
nilainya, kata para peneliti. Temuan ini berasal dari
pengukuran
geometri alam
semesta yang
menyarankan alam semesta kita datar,
bukan bulat atau
melengkung.
Fisikawan Kristen
Marinoni dan
Adeline Buzzi dari
Universite de
Provence di Prancis
menemukan cara baru untuk menguji model energi gelap yang benar-benar
independen dari
penelitian
sebelumnya.
Metodenya
bergantung pada
pengamatan
pasangan galaksi yang jauh untuk
mengukur
kelengkungan
ruang.
"Aspek paling
menarik dari
pekerjaan ini adalah bahwa tidak ada
data eksternal yang
kita pasang," kata Marinoni pada SPACE.com, yang berarti bahwa temuan mereka tidak tergantung
pada perhitungan
lain yang bisa cacat.
Para peneliti
membuktikan
energi gelap dengan
mempelajari
geometri alam
semesta. Bentuk
ruang angkasa
tergantung dari apa yang di dalamnya,
yang merupakan
salah satu wahyu relativitas umum Einstein, yang menunjukkan
bahwa massa dan energi (dua sisi mata uang yang sama) menekuk
ruang-waktu
dengan gaya
gravitasi mereka.

No comments:

Post a Comment