Sunday, September 12, 2010

wow bahan bakar dari air kencing



Berbagai
cara dilakukan
untuk memperoleh
bahan bakar
alternatif yang bisa perbarui. Mulai dengan mengolah
biji jarak dan
minyak goreng
bekas untuk bahan bakar alternatif,
kini para peneliti
sedang
mengembangkan
sel bahan bakar
yang berasal dari urine.
Shanwen Tao and Rong Lan, dua ahli kimia dari
University of
Edinburgh's School of Engineering and Physical Sciences
belum lama ini
mengumumkan
mereka
mengembangkan
prototipe bahan
bakar yang mereka katakan bekerja pada urine,
mengubahnya
menjadi listrik dan air bersih.
Berdasarkan
laporan Yahoo!
India, seperti
dikutip situs
Natural News, sel
bahan bakar yang dikembangkan tim memanfaatkan
senyawa dalam
urine yang disebut urea, yang merupakan produk limbah organik kimia yang terjadi saat tubuh
memetabolisme
protein.
Tidak seperti saat ini gas hidrogen dan teknologi sel
bahan bakar
metanol, yang
keduanya dapat
menjadi masalah
bagi lingkungan,
urea tidak beracun,
kaya nitrogen
berguna dan
tersedia untuk
digunakan.
Urea juga dikenal dengan sebutan karbamid. Urea
tidak
membutuhkan
katalis mahal
seperti platinum
untuk mengoperasikannya.
Tim mampu
mengembangkan metode yang
sederhana dan
relatif tidak mahal yang megubah
urea dalam air,
nitrogen,
karbondioksida dan listrik pada waktu yang sama.
Prototipe itu
dinamakan
"Carbamide Power System",
berpotensi
mengurangi biaya perawatan air karena banyak sistem pengairan
kota sudah
menghabiskan
banyak uang untuk
menghilangkan
urea dari air limbah.
Dengan
mengintegrasikan teknologi dalam
sistem air yang ada dengan tujuan menyaring urea, sel bahan bakar
merupakan
prospek bagus
karena berpotensi
untuk
menggerakkan
listrik dalam jumlah besar dengan biaya murah. Proyek ini
membutuhkan
biaya senilai
203.000 dolar dari
Engineering and
Physical Sciences Research Council, dengan tujuan sel bahan bakar urine di pulau terpencil,
padang pasir, dan kapal selam di mana energi sulit ditemukan. Tetapi, potensi
penggunannya
terbatas, jika dan saat teknologi
diluncurkan ke
publik.
(ANTARA)

No comments:

Post a Comment