Friday, September 10, 2010

9 strategi Membahagiakan Diri Sendiri


Menjadi bahagia
adalah hak Anda.
Tak perlu
menunggu
perasaan
menyenangkan ini
didatangkan oleh
pihak lain. Anda
bisa menciptakan
rasa bahagia
untuk diri sendiri.
Hilangkan energi
negatif dari dalam
diri dengan
menjalani
sembilan strategi.
Anda bisa
membahagiakan
diri sendiri dengan
strategi yang
disarikan SELF dari
buku The Nine
Rooms of
Happiness: Loving
Yourself, Finding
Your Purpose and
Getting Over Life's
Imperfections,
karangan Lucy
Danziger and
Catherine Birndorf,
MD.
1. Filter diri
Boleh jadi masa
kecil atau masa
remaja Anda
begitu
membahagiakan.
Kehangatan
keluarga ataupun
berbagai
hubungan atau
peristiwa di masa
lalu membuat
Anda merindu
masa lalu. Jika
perlu Anda kembali
ke masa-masa itu,
karena cenderung
tak menyukai
keadaan saat ini.
Keinginan seperti
ini wajar saja
muncul. Freud
menyebutnya
screen memories
yakni bahwa kita
cenderung
melakukan filter
atas hidup kita
melalui berbagai
memori di masa
lalu. Berhentilah
memikirkan masa
lalu. Hiduplah
untuk masa
sekarang. Hidup
Anda adalah saat
ini bukan masa
lalu, camkan itu
agar Anda lebih
bahagia.
2. Refleksi diri
Berkacalah, lihat
diri Anda lebih
dalam. Kenali
seperti apa Anda
saat ini. Minta juga
pendapat orang-
orang tepercaya di
kehidupan Anda,
tentang diri Anda.
Apa yang mereka
pikirkan dan
rasakan, Refleksi
diri mengajarkan
Anda untuk
mengikuti intuisi,
dan bahkan
mengasahnya.
Kenali diri Anda
dengan jujur.
Kuncinya, ambil
pesan positif dari
diri Anda dan dari
opini orang lain
tentang Anda.
3. Berani berubah
Jika Anda tak
menemukan
bahagia dengan
hubungan saat ini,
atau berbagai hal
seputar kehidupan
Anda, pekerjaan
atau apapun juga.
Buatlah perubahan
pada diri sendiri
atau isu yang ingin
Anda ubah. Jika isu
menyangkut
hubungan yang
tak
menyenangkan,
cari solusinya dari
diri sendiri dan
hubungan
tersebut. Lakukan
penyesuaian,
tingkatkan
toleransi, perbaiki
hubungan atau
tinggalkan
hubungan jika
terasa sudah
semakin tak sehat.
Yang bisa Anda
lakukan adalah
tindakan
mengubah diri
sendiri dan
hubungan
tersebut. Artinya,
Anda tak bisa
membuat orang
lain (dalam
hubungan
tersebut) berubah
mengikuti cara
dan keinginan
Anda. Kuncinya,
kebahagiaan akan
Anda rasakan
dengan melakukan
perubahan untuk
diri sendiri bukan
mengubah orang
lain.
4. Membangun
hubungan, bukan
menyatukan
Anda tentu sering
mendengar,
keberadaan Anda
atau orang lain
yang dikasihi,
adalah saling
melengkapi. Anda
sebenarnya sudah
lengkap, utuh
sebagai seorang
individu. Anda tak
perlu dilengkapi
oleh orang lain.
Yang terjadi
adalah, Anda dan
orang lain yang
menjalin
hubungan, bisa
kekasih, suami,
sahabat, bertugas
saling membangun
hubungan.
Tujuannya bukan
saling melengkapi
atau menyatukan
perbedaan. Ibarat
lingkaran, Anda
dan orang lain
adalah lingkaran
utuh yang
bertemu dan
membentuk
diagram venn.
Anda dan suami
misalnya, bukan
menyatukan dua
individu berbeda,
namun saling
membangun
hubungan yang
sifatnya tumpang
tindih. Karakter
Anda dan
pasangan bisa saja
saling
bertabrakan,
namun temukan
kebahagiaan dari
perbedaan ini
dengan saling
menghubungkan.
Kuncinya, Anda
dan orang lain
yang membangun
hubungan perlu
saling menambal
sulam, bukan
saling melengkapi
atau menyatukan.
Apapun masalah
yang Anda hadapi,
dengan
menerapkan cara
ini, Anda akan
merasa lebih
bahagia karena
mampu menerima
kondisi dan
mengatasinya
dengan energi
positif dari dalam
diri.
5. Hentikan atau
kurangi narsisme
Menjadikan diri
sendiri sebagai
pusat perhatian
bisa diartikan
negatif dan positif.
Persepsi Anda
terhadap diri
sendiri tak
sepenuhnya selalu
benar. Terlalu
percaya diri
berlebihan dan
berbangga dengan
diri sendiri tak
memudahkan
Anda dalam
menjalin
hubungan, dengan
siapa pun.
Termasuk juga
jika Anda terlalu
keras terhadap diri
sendiri. Dengan
mengasihani diri,
mengkritik diri
sendiri atau hanya
melihat
kelemahan dalam
diri. Emosi negatif
yang berfokus
pada diri sendiri ini
juga tak lantas
memudahkan
hubungan dengan
orang lain.
Segeralah keluar
dari perangkap
narsisme negatif
dan positif yang
berlebihan, jika
Anda benar-benar
ingin merasakan
kebahagiaan
sebagai individu.
6. Berdamai
dengan diri sendiri
Cobalah untuk
memahami
perbedaan, konflik
atau berbagai
ketidaknyamanan
lain dalam
berbagai relasi
sosial dan
lingkungan.
Berdamailah
dengan diri sendiri
saat menghadapi
masalah, konflik
atau masa sulit.
Toleransi adalah
sikap yang bisa
dipelajari. Latihlah
sikap ini dan
jangan pernah
membiarkan
konflik atau
ketidaksepahaman
berdampak buruk
pada diri Anda.
Buatlah diri Anda
bahagia dengan
mentoleransi
masalah,
menerimanya
sebagai bagian
perjalanan hidup
yang harus Anda
alami. Upayakan
agar Anda tak
menjadi lemah
karena berbagai
masalah.
7. Tak perlu
bersandiwara
Bersikaplah jujur
tanpa perlu
bersandiwara.
Jika Anda tak bisa
menghadiri
undangan
pernikahan
sahabat Anda,
katakan alasan
sejujurnya. Tak
perlu mengarang
cerita karena
merasa tak enak
menyampaikan
berita tak
menyenangkan
tersebut. Atau
Anda tak perlu
berpura-pura tak
ada masalah
dengan teman
padahal Anda
menyimpan
amarah. Yang
akhirnya membuat
Anda kerapkali
membatalkan janji
atau merancang
rencana palsu,
untuk menghindar
darinya.
Sandiwara sangat
mungkin terjadi
kapan saja dan
selalu ada celah
untuk
melakukannya
dalam kehidupan
Anda. Terutama
ketika Anda
dihadapkan pada
situasi yang
berhubungan
dengan atasan,
orangtua, kakak
atau siapapun
yang lebih punya
kuasa atas diri
Anda.
8. Batasi diri
Apakah Anda
termasuk tipikal
individu yang
senang membantu
orang lain tanpa
pamrih? Orang
terdekat Anda
bahkan sudah
sangat hafal
dengan sifat Anda
yang terlalu baik
ini. Jika Anda
bertemu orang
yang tepat, tak
jadi soal. Justru
orang yang
mampu melihat
sisi buruk dari imej
ini akan
mengingatkan
Anda untuk
membatasinya.
Tetapi hal ini tidak
akan terjadi pada
orang lain yang
akan
memanfaatkan
kebaikan tulus dari
dalam diri. Jadi,
Anda lah yang
harus membatasi
diri. Tak ada yang
salah dengan sifat
penolong dan baik
hati, namun
cobalah melatih
membatasi diri.
Anda memiliki
batasan. Anda tak
selamanya bisa
menolong orang
lain, meskipun
Anda akan
mengupayakannya.
Tetap saja, jangan
pernah biarkan
orang lain
memanfaatkan
sisi baik dari dalam
diri ini.
9. Buatlah
keputusan
Apapun masalah
yang Anda hadapi,
buatlah keputusan
untuk mengakhiri
ketidakpastian
dan menciptakan
kebahagiaan. Anda
berhak menunda
keputusan yang
juga adalah pilihan
keputusan. Atau
Anda bisa
membuat pilihan
untuk menyatakan
sikap dan
melanjutkan
kembali
perjalanan Anda.
Selalu ada dua
pilihan dalam
hidup bukan?
tentukanlah
pilihan, menjalani
apa yang ada
sekarang ini atau
berkembang
dengan membuat
keputusan yang
membuat keadaan
menjadi berbeda.

No comments:

Post a Comment