Saturday, August 28, 2010

Tak disangka Atmosfir semakin mengkerut



Bagian atas
atmosfir bumi
secara tak terduga mengalami
penipisan dan
pendinginan karena rendahnya radiasi ultaviolet dari matahari, kata ilmuwan AS.
Energi matahari
menurun pada
tingkat yang tidak biasa dari tahun 2007 hingga 2009 di mana secara
signifikan tidak
terdapat sunspot atau badai matahari, menurut ilmuwan National Center untuk Atmospheric
Research di Boulder,
Kolorado.
Selama periode ini, thermosfir dengan jangkauan 55
sampai 300 mil (90 sampai 500 km) ini menipis dan
berkerut akibat
penurunan tajam
radiasi ultraviolet,
kata studi dalam
jurnal Geophysical
Research Letters,
American
Geophysical Union.
Thermosfir
mendingin hingga
74 derajat
Fahrenheit (41
celsius) pada tahun 2008 dan menipis hingga 30%, lebih dari 43 tahun masa eksplorasi luar angkasa,
” kata peneliti.
“ Penelitian kami
menunjukkan
bahwa siklus
matahari hanya
bervariasi pada
skala 11 tahun
namun bisa juga
bervariasi dari 1
solar minimum,
”kata studi yang
dipimpin Stanley
Solomon.
Thermosfir yang
lebih sempit dan
kurang padat ini
merupakan berita bagus bagi satelit yang mengorbit
bumi termasuk
International Space Station, kata profesor University
of Colorado dan
penulis studi itu,
Thomas Woods.
“ Hal ini merupakan
berita bagus bagi satelit yang sedang beroperasi namun bisa menjadi buruk karena ribuan obyek tidak beroperasi tetap berada di luar angkasa di mana berpotensi terjadi tabrakan dengan satelit lain, ”tambahnya.
Woods mengatakan
riset ini
menunjukkan
bahwa matahari
dapat melalui
periode dengan
aktivitas minim
seperti pada awal abad 19 dan 20.
“ Jika benar hal ini menyerupai pola di masa lalu, maka kami berharap akan ada siklus dengan sedikit siklus matahari untuk 10 atau 30 tahun ke depan,
”tambahnya.[theglobeandmail]

No comments:

Post a Comment